Breaking News

Search

Sabtu, 11 Juli 2015

Pendederan Ikan Gurame (Panduan Budidaya Terlengkap)

Pendederan Ikan Gurame atau pemeliharaannya dalam budidaya ikan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10 – 15 gram/ekor sampai ukuran 150 gram/ekor. Berat gurami sebesar ini biasanya dicapai saat benih berumur enam bulan dari penetasan telur. Ada juga pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar, yakni 15-30 g/ekor, tetapi ada juga yang mendederkan atau memelihara benih gurame dari larva atau ketika seukuran biji oyong sangat cocok untuk pendederan ikan gurame.
Pendederan Ikan Gurame (Panduan Budidaya Terlengkap)

Pendederan Ikan Gurame Secara Berjenjang

Pendederan ikan gurame secara berjenjang adalah pendederan yang dilakukan di tempat terbuka seperti di kolam atau rawa. Cara pendederan ikan gurame secara berjenjang ini banyak dilakukan oleh para petani gurami di daerah Muntilan Magelang untuk wilayah Jawa Tengah dan di Ciamis, untuk wilayah Jawa Barat. Pendederan berjenjang memiliki keunggulan, terutama gurami menjadi lebih cepat besar sehingga dapat segera dimasukkan ke dalam kolam pembesaran. Untuk proses selanjutnya pendederan berjenjang dilakukan pada benih ukuran 10 – 15 gram/ekor. Dalam waktu singkat dapat dipanen dengan bobot 150 gram/ekor. Berikut ketentuan dalam melakukan pendederan sistem berjenjang.

Pendederan 1 dilakukan ketika ketika gurame berbobot 10 – 15 gram/ekor, berikut ketentuan yang harus diikuti :
  • jumlah maksimal (padat) penebaran ikan gurame 100 ekor/m2
  • penebaran diatas berlaku untuk ukuran benih 1 cm
  • pemberian pakan ikan gurame sendiri dengan porsi 20% dari berat badan
  • pemberian pakan cukup 2 kali sehari
  • waktu pemeliharaan untuk tahap pendederan 1 ini adalah 20 hari

Pendederan 2 dilakukan ketika ikan gurame berbobot 15 – 30 gram/ekor, berikut ketentuan selanjutnya :
  • jumlah maksimal (padat) penebaran ikan gurame  80 ekor/m2
  • penebaran diatas berlaku untuk ukuran benih 2 cm
  • pemberian pakan ikan gurame sendiri dengan porsi 20% dari berat badan
  • pemberian pakan cukup 2 kali sehari
  • waktu pemeliharaan untuk tahap pendederan 2 ini adalah 30 hari
Pendederan 3 dilakukan ketika gurami mencapai bobot 30 – 50 gram/ekor, berikut ketentuannya:
  • jumlah maksimal (padat) penebaran ikan gurame  60 ekor/m2
  • penebaran diatas berlaku untuk ukuran benih 4 cm
  • pemberian pakan ikan gurame sendiri dengan porsi 10% berat badan
  • pemberian pakan cukup 3 kali sehari
  • waktu pemeliharaan untuk tahap pendederan 3 ini adalah 40 hari
Pendederan 4 dilakukan ketika gurame sudah berbobot 150 gram/ekor, berikut ketentuan selanjutnya:
  • jumlah maksimal (padat) penebaran ikan gurame  45 ekor/m2
  • penebaran diatas berlaku untuk ukuran benih 6 cm
  • pemberian pakan ikan gurame sendiri dengan porsi 5% berat badan
  • pemberian pakan 3 kali dalam sehari
  • waktu pemeliharaan untuk tahap pendederan 4 ini adalah 40 hari

Langkah Pertama : Persiapan Kolam Pendederan Gurame

Sebelum pendederan ikan gurame dilakukan persiapkan kolam yang umum dipakai seluas 50-100 meter persegi. Kolam pendederan harus dikeringkan terlebih dulu hingga muncul retakan-retakan tanah. Setelah itu, kolam dipupuk dengan kotoran ayam sebanyak 300 g/m2 ditambah TSP dan urea masing-masing 8-10 g/m2. Selain dipupuk, kolam juga ditebari kapur sebnyak 25 g/m2. Pupuk dan kapur tersebut ditebarkan merata ke dasar kolam terutama di bagian pemasukan air. Kemudian kolam diisi dengan air dengan ketinggian 60-80 cm. biarkan selama lima hari, kemudian ketinggian air dapat ditambah hingga mencapai 1 m.

Langkah Kedua : Penebaran Benih Ikan Gurame


Saat kolam sudah dipersiapkan, benih ditebar pada pagi atau sore hari untuk mencegah stres pada ikan. Benih harus diadaptasaikan terlebih dulu dengan air kolam sebelum ditebar. Caranya, biarkan wadah mengapung di permukaan air kolam sehingga terjadi penyesuaian suhu. Lalu buka wadah agar benih keluar dengan sendirinya dan maberksuk ke kolam. Langkah adaptasi ini perlu dilakukan agar ikangurame tidak stres ketika masuk kolam baru.

Langkah Ketiga : Pemberian Pakan

Pemberian pakan untuk ikan gurame disesuaikan dengan ukuran atau umur benih. Ikan gurame bisa diberi pakan berupa tepung dan pelet terapung yang jumlahnya tergantung pada besarnya benih. Misalnya bobot benih 10 gram dapat diberikan pakan tepung berkadar protein 36%, sedangkan benih 10-50 gram diberi pakan pelet dengan diameter 2 mm yang berkadar protein sebanyak 26%. Jika bobot ikan lebih dari 50 gram diberi pelet berdiameter 3 mm dengan kadar protein sebanyak 26%. Jumlah dan frekuensi pemberian pakan disesuaikan dengan ukuran benih. Misalnya untuk benih gurame ukuran kecil di bawah 50 gram/ekor diberi pakan 4% dari bobot badannya, dengan frekuensi 4 kali sehari. Gurami ukuran di atas 50 g/ekor diberi pakan 3% dari bobotnya, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali dalam sehari.
Pemberian pakan pada ikan gurame di kolam pendederan.
  • Umur 0 – 14 hari : Jenis pakan yang disukai berupa pakan cadangan yang dibawa sejak keluar dari telur ditambah suspensi pakan berupa kuning telur ayam yang telah direbus kemudian dicairkan.
  • Umur 15 – 45 hari : Jenis pakan yang disukai berupa rayap ulat, telur semut, dedak atau tepung halus.
  • Umur 46 – 100 hari : Jenis pakan yang disukai berupa tumbuhan yang dihaluskan, seperti paku airdan azzola, bungkil, dan dedak atau tepung.
  • Umur 3,5 – 8 bulan : Jenis pakan yang disukai berupa daun tumbuhan, kangkung, sente, singkong, genjer ditambah pelet.

Langkah Keempat : Pemanenan Ikan Gurame


Pemanenan gurame dilakukan setelah benih dipelihara selama satu bulan untuk setiap tahapan. Pemanenan benih dilakukan menggunakan jaring halus dan harus dilakukan hati-hati supaya tidak terjadi luka yang nantinya dapat menyebabkan penyakit. Dengan perlakuan yang hati-hati dan pemeliharaan yang telaten, tingkat kelangsungan hidup benih gurami dapat mencapai 90%.
Pada kolam yang luas, air mulai dikuras sehari sebelum pemungutan benih. Pengangkatan benih dilakukan keesokan harinya, sebelum pukul 09.00. Hal ini dimaksudkan agar gurami tidak stres akibat udara yang terlalu panas pada siang hari. Pemanenan benih dilakukan dengan tangguk atau seser.
Benih gurami yang akan diangkut ke tempat yang jauh harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kolam pemberokan untuk mengurangi kotoran yang terkandung di tubuh benih. Selama pemberokan benih boleh diberi makanan seperti kangkung, azolla, dan daun talas dengan jumlah 1/3 dari pemberian pakan biasanya. Lamanya pemberokan tergantung pada besarnya benih, tetapi pada umumnya setelah tiga hari semua kotoran (feses) benih keluar seluruhnya.
Pengangkutan untuk benih yang masih kecil dilakukan dengan menggunakan kantong plastik yang diberi air dan oksigen. Unuk menjaga agar suhu air tidak mudah berubah, kantong plastik berisi benih tersebut dimasukkan lagi ke dalam kotak karton atau kotak styrofoam yang tebal.
Untuk melakukan pengangkutan, air yang digunakan diberi oksigen murni per 10 liternya. Dengan air sebanyak ini, benih dapat bertahan hidup selama 10 jam pengangkutan tanpa ada yang mati, asalkan benih memang sehat saat dipanen.
Adapun kapasitas pengangkutan benih per 10 liter air adalah sebagai berikut.
  • Ukuran ikan 3 – 5 cm : 5.000 ekor
  • Ukuran ikan 5 – 8 cm : 3.000 ekor
  • Ukuran ikan 8 – 12 cm : 1.000 ekor
Ketika sampai di tempat tujuan, benih tidak boleh langsung ditebar ke kolam arena akan mati saat mengalami perubahan suhu yang mendadak. kantong benih sebaiknya diletakkan duu di air kolam selama 15 menit agar benih dapat beradaptasi. Setelah itu kantong dibuka, lalu diisi air kolam dan biarkan beberapa saat. Jika sudah terlihat beradaptasi, barulah benih ditebar ke kolam.

Pendederan di Jaring Apung

Pendederan ikan gurame di jaring apung atau karamba dapat dilakukan di danau, waduk atau rawa. Jaring apung dibuat berbentuk bujur sangkar dan diletakkan di danau, waduk, atau rawa yang kondisi airnya baik dan tidak tercemar limbah beracun. Ukuran kolam jaring apung minimum 1 x 1 x 1 m3. Bagian atas jaring apung berada sekitar 30 cm di atas permukaan air, sedangkan bagian bawahnya terendam sekitar 40 cm.
Benih yang ditebar biasanya sudah berukuran 50 g.ekor untuk mengurangi risiko kematian. Pendederan degan jaring apung dianggap cukup produktif karena padat tebarnya cukup tinggi, mencapai 100 – 200 ekor /m2. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari ketika cuaca tidak terlalu panas untuk menghindari stres pada benih.

Selama pemeliharaan ikan gurame, setiap harinya benih diberi pakan berupa pelet sebanyak 3% dari total berat benih. Selain itu, juga dapat diberi tambahan pakan alami seperti cincangan daun azolla, talas, atau kangkung. Usahakan jumlah pakan yang diberikan tidak berlebihan agar benih dapat memakannya dengan bebas, sehingga pakan tidak terbuang percuma.
Untuk mengetahui berat total benih dapat dilakukan dengan melakukan contoh atau uji coba dari beberapa benih. Lakukan uji coba ini setiap akan memberi pakan.
Benih pendederan di jaring apung sudah dapat dipanen setelah tiga bulan pemeliharaan. Biasanya benih yang dipanen sudah berbobot 100 gram/ekor. Pemanenan ikan gurame dilakukan dengan mengangkat salah satu sisi jaring sehingga benih berkumpul pada sisi yang lain. Penangkapan benih dilakukan degan menggunakan jaring ikan atau seser.
Read more ...
Designed By